Ujian Iman
Ujian Keimanan
Bicara soal keimanan, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang harus disembah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Ketika kita memutuskan untuk menjadi orang yang beriman, pastilah akan banyak ujiannya karena syaitan tidak akan membiarkan hamba-hamba Allah semudah itu tunduk kepada-Nya, karena sesuai janji Syaitan dan Iblis yang ada dalam al-Quran yaitu bersumpah akan menggoda keturunan-keturunan Adam sampai hari kiamat tiba.
Begitupum ujian bagi seorang penuntut ilmu. Ujian terberat yang mampu membinasakan para penuntut ilmu yaitu godaan perempuan-perempuan cantik, pria-pria tampan, dan juga hawa nafsunya sendiri. Seperti ungkapan seorang Kiai di Pesantren Kajorang Magelang yang berpesan,
"Eling-eling yo Ngger, endahe wanojo iku sing dadi Jalaran batale toponing poro santri lan satrio agung! (ingatlah Nak, kecantikan wanita itu jadi sebab para santri dan santria agung batal bertaoanya!)".
Itu yang dialami Ayyas, ketika kecambuk ujian hawa nafsu yang bergejolak tiada henti, namun yang ia lakukan ialah berdoa beristighfar dengan kuat di dalam hati, dan selalu membaca doa" A'udzubillah min fitnatin nia! (Aku berlindung kepada Allah dari fitnah perempuan)".
Begitu kuatnya prinsip dan keteguhan imannya untuk menjaga kesucian dirinya. Selalu menunduk ketika merasa ada sesuatu hal yang tak pantas untuk matanya lihat, Berusaha menjaga kesucian cintanya hanya untuk seorang istrinya kelak. Dan yang paling mengagumkan ialah kemampuannya dalam menginterprerasikan sesuatu hal yang berkaitan dengan sejarah seolah menunjukan bahwa Ayyas adalah pemuda yang gemar membaca dan juga tekad kuatnya untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Satu perkataannya yang berhasil menyentil batinku, yaitu
".... Jika saya menunda sesuatu pekerjaan, maka itu akan menghambat apa yang ingin saya capai" itu trpat sekali bagi Aku atau bahkan kalian yang suka menunda-nunda untuk mengerjakan sesuatu. Dan masih banyak lagi.
Belajar dari sosok Ayyas, banyak yang bisa dijadikan contoh pelajaran. Sebagai hamba Allah yang sedang menuntut ilmu, keteguhannya dalam menjaga keimanan, kesucian diri, dan lain-lain kita bisa mencontoh sebagian kecil dari apa yang dicontohkan sosok Ayyas. Semoga bermanfaat.
Alhamdulillah 'Alaa Kullihal masih diberi kesehatan untuk menulis catatan harian tugas PKn Aku hehe. Kali ini aku mau mengulik sedikit isi buku yang berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Alhamdulillah, sekali lagi aku tuturkan karena atas izin Allah Aku bisa membaca buku yang isinya sangat luar biasa memberikan edukasi yang sangat baik. Yang menarik bagi Aku yaitu tokoh Ayyas seorang laki-laki berparas biasa saja, namun memiliki kepribadian akhlak yang sangat baik, cerdas, serta memiliki keteguhan atas keimanannya kepada Allah SWT yang begitu kuat. Saat melakukan riset penelitiannya di Rusia membuat dirinya harus ekstra mengokohkan keimanannya agar tidak rusak karena ujian atas kecantikan dan kemolekan gadis-gadis Rusia.
Bicara soal keimanan, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang harus disembah dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Ketika kita memutuskan untuk menjadi orang yang beriman, pastilah akan banyak ujiannya karena syaitan tidak akan membiarkan hamba-hamba Allah semudah itu tunduk kepada-Nya, karena sesuai janji Syaitan dan Iblis yang ada dalam al-Quran yaitu bersumpah akan menggoda keturunan-keturunan Adam sampai hari kiamat tiba.
Begitupum ujian bagi seorang penuntut ilmu. Ujian terberat yang mampu membinasakan para penuntut ilmu yaitu godaan perempuan-perempuan cantik, pria-pria tampan, dan juga hawa nafsunya sendiri. Seperti ungkapan seorang Kiai di Pesantren Kajorang Magelang yang berpesan,
"Eling-eling yo Ngger, endahe wanojo iku sing dadi Jalaran batale toponing poro santri lan satrio agung! (ingatlah Nak, kecantikan wanita itu jadi sebab para santri dan santria agung batal bertaoanya!)".
Itu yang dialami Ayyas, ketika kecambuk ujian hawa nafsu yang bergejolak tiada henti, namun yang ia lakukan ialah berdoa beristighfar dengan kuat di dalam hati, dan selalu membaca doa" A'udzubillah min fitnatin nia! (Aku berlindung kepada Allah dari fitnah perempuan)".
Begitu kuatnya prinsip dan keteguhan imannya untuk menjaga kesucian dirinya. Selalu menunduk ketika merasa ada sesuatu hal yang tak pantas untuk matanya lihat, Berusaha menjaga kesucian cintanya hanya untuk seorang istrinya kelak. Dan yang paling mengagumkan ialah kemampuannya dalam menginterprerasikan sesuatu hal yang berkaitan dengan sejarah seolah menunjukan bahwa Ayyas adalah pemuda yang gemar membaca dan juga tekad kuatnya untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Satu perkataannya yang berhasil menyentil batinku, yaitu
".... Jika saya menunda sesuatu pekerjaan, maka itu akan menghambat apa yang ingin saya capai" itu trpat sekali bagi Aku atau bahkan kalian yang suka menunda-nunda untuk mengerjakan sesuatu. Dan masih banyak lagi.
Belajar dari sosok Ayyas, banyak yang bisa dijadikan contoh pelajaran. Sebagai hamba Allah yang sedang menuntut ilmu, keteguhannya dalam menjaga keimanan, kesucian diri, dan lain-lain kita bisa mencontoh sebagian kecil dari apa yang dicontohkan sosok Ayyas. Semoga bermanfaat.
👍👍☺️
BalasHapusAYYASSSS TERUSSSSS
BalasHapus